Pada hari Minggu tanggal 11 September 2011 sekitar jam 06 pagi, saya mengantar isteri k Klinik untuk memeriksa kandungannya yg terasa sakit sejak jam 01 malam. Isteri saya sedang hamil berusia 9 bulan jalan, tepatnya 8 bulan 26 hari.
Sekitar jam setengah 07, bidan memeriksa kandungan isteri dan hasilnya dinyatakan akan melahirkan dan sudah mencapai pembukaan 3 dari pembukaan 10 dalam proses melahirkan bayi.
Akan tetapi dari hasil check tekanan darah, bidan menyatakan terlalu tinggi yaitu 170/110 dimana pada posisi itu sangat beresiko tinggi untuk melahirkan dan harus dirujuk ke Rumah Sakit besar, tetapi sebelumnya bidan tersebut akan melakukan observasi dulu sambil menunggu perkembangan tensinya.
Singkat cerita, sekitar jam 08.12 dicheck lagi tensinya dan hasilnya 170/90 pembukaannya sudah mencapai pembukaan 7, beberapa menit kemudian ketubannya pecah artinya siap melahirkan. Akhirnya bidan memutuskan proses melahirkan dilaksanakan di klinik tersebut karena tidak memungkinkan untuk dibawa ke rumah sakit dalam kondisi seperti itu apalagi lokasi rumah sakit tersebut cukup jauh.
Sekitar jam 08.20, isteri saya mulai mengeluarkan tenaga dibantu oleh bidan, saya ikut memegangi isteri sambil terus memberi semangat. Kurang lebih 12 menit isteri saya berjuang yang akhirnya keluar juga bayi yang saya tunggu - tunggu selama ini tepat jam 08.32 wib.
Yang ingin saya sampaikan di sini adalah pertama : bagaimana seorang isteri/ibu berjuang sangat keras bahkan menaruhkan nyawanya sendiri demi bayi yang dilahirkannya. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, bagaimana keluanya bayi dari rahim isteri begitu menegangkan juga mengerikan, bagaiman tidak? begitu bayi keluar darahnya menggelontor seperti air keluar dari kran, lebih dari seliter darah yang keluar dari rahimnya.Apalagi keadaan isteri dari segi kesehatannya yang kurang mendukung. Namun Alhamdulillah berkat pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, semuanya lancar dan selamat
Kedua : Allahu Akbar..kekuasannya tak terbatas atas setiap makhluk yang diciptakanNya. Saat bayi muncul dari rahim ternyata seperti tak bertulang dan setelah keluar utuhpun dalam beberapa detik tidak bernapas.
Demikian pengalaman saya ini, semoga jadi pelajaran khususnya buat saya dan buat rekan - rekan pada umumnya.Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar